Manusia memang tidak pernah luput dari dosa akan tetapi sudah menjadi
kewajiban kita untuk menjaga diri kita dari panasnya api neraka dengan
menjaga lisan kita. Apabila yang sudah di ucapkan adalah kebaikan, maka kebaikan pulalah yang akan datang menghampiri kita. Sebaliknya,jika
apa-apa yang di ucapkan lisan kita berisi keburukan, maka dengan
sendirinya keburukan itu akan datang kepada diri kita.
Hal yang sedemikian sensitif kerap membuat seseorang lupa akan siapa dirinya ketika membicarakan orang lain. Selalu merasa lebih baik sehingga lupa kapasitas dirinya yang bukanlah siapa-siapa tapi selalu menganggap dirinya adalah yang paling hebat di antara teman temannya. Termasuk kita juga
Perhatikan di lingkungan sekitar kita, banyak sekali setiap orang merasa dirinya selalu benar dalam segala hal, apapun yang mereka lakukan tidak pernah salah menurut dirinya, setiap ucapan yang dikeluarkan pun merasa paling benar dan menganggap bahwa orang lain selalu salah dan mereka apa tidak sadar bahwa apa yang mereka katakan itu adalah doa bagi dirinya sendiri.
Dari semua kata-kata yang keluar dari mulut kita itu, pasti dapat kita memperkirakan yang lebih banyak keluar dari mulut kita, kebaikannya atau malah keburukannya. Pantaslah apabila kita renungi setiap perkataan yang keluar dari mulut kita bahkan sudah semestinya kita berhati-hati pada mulut yang memang tidak bertulang tapi tajamnya bisa lebih dari pedang serta silet.
Mulut kita bagaikan pisau yang sangat tajam, Entah itu berbicara baik, buruk, menyakita maupun membahagiakan orang lain. Ketika kita mengatakan sesuatu dalam kemarahan, maka kata-katamu kita itu akan meninggalkan bekas seperti lubang di dalam hati orang lain.
Mulut dapat menyeret kita ke dalam neraka, sungguh bahayanya mulut yang tidak terjaga, oleh karena kita masih dapat mengusahakan mengeluarkan setiap kata yang baik dari mulut kita ini dan mencegah kata-kata buruk ataupun kasar dari mulut kita.
Kalau pisau yang terluka sebatas fisik dan kapan saja bisa diobati. Tetapi kalau mulut sudah melukai hati, siapapun akan sulit mengobati. Muluit itu hiasan yang sangat indah. Tapi kadang orang tidak mau meperindah mulut dengan kalimat yang bermanfaat.
Marilah kita mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, itu adalah anugerah yang di berikan Allah kepada kita hambanya, selayaknya kita berkewajiban untuk bersyukur.
Hal yang sedemikian sensitif kerap membuat seseorang lupa akan siapa dirinya ketika membicarakan orang lain. Selalu merasa lebih baik sehingga lupa kapasitas dirinya yang bukanlah siapa-siapa tapi selalu menganggap dirinya adalah yang paling hebat di antara teman temannya. Termasuk kita juga
Perhatikan di lingkungan sekitar kita, banyak sekali setiap orang merasa dirinya selalu benar dalam segala hal, apapun yang mereka lakukan tidak pernah salah menurut dirinya, setiap ucapan yang dikeluarkan pun merasa paling benar dan menganggap bahwa orang lain selalu salah dan mereka apa tidak sadar bahwa apa yang mereka katakan itu adalah doa bagi dirinya sendiri.
Dari semua kata-kata yang keluar dari mulut kita itu, pasti dapat kita memperkirakan yang lebih banyak keluar dari mulut kita, kebaikannya atau malah keburukannya. Pantaslah apabila kita renungi setiap perkataan yang keluar dari mulut kita bahkan sudah semestinya kita berhati-hati pada mulut yang memang tidak bertulang tapi tajamnya bisa lebih dari pedang serta silet.
Mulut kita bagaikan pisau yang sangat tajam, Entah itu berbicara baik, buruk, menyakita maupun membahagiakan orang lain. Ketika kita mengatakan sesuatu dalam kemarahan, maka kata-katamu kita itu akan meninggalkan bekas seperti lubang di dalam hati orang lain.
Mulut dapat menyeret kita ke dalam neraka, sungguh bahayanya mulut yang tidak terjaga, oleh karena kita masih dapat mengusahakan mengeluarkan setiap kata yang baik dari mulut kita ini dan mencegah kata-kata buruk ataupun kasar dari mulut kita.
Kalau pisau yang terluka sebatas fisik dan kapan saja bisa diobati. Tetapi kalau mulut sudah melukai hati, siapapun akan sulit mengobati. Muluit itu hiasan yang sangat indah. Tapi kadang orang tidak mau meperindah mulut dengan kalimat yang bermanfaat.
Marilah kita mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, itu adalah anugerah yang di berikan Allah kepada kita hambanya, selayaknya kita berkewajiban untuk bersyukur.
Bener juga mas, kita harus menjaga mulut :-#. Saya pernah ngalamin waktu itu, niatnya sih cuma bercanda doang.. ehh gx tau taunya bikin dia sakit hati.. memang mulut itu seperti pisau :-t. Gara gara itu aku kena tampar b-( dan di :-b.. ;((.
ReplyDeleteWaah itu mas alden akibatnya kalau mulut tdk di jaga. akibatnya kena gampar deh ;(
DeleteHarus lebih hati2 lagi ya mas
Yang harus kita lakukan adalah mempertanggungjawabkan semua yang telah kita katakan. Itu saja sudah cukup
DeleteTerus lagi apa yang ada dalam hati maka itu yang dikatakan dan itu juga yang dilakukan.
Yang penting jangan pernah mengeluarkan sampah.
DeleteKualitas hidupmu dapat dibaca orang dari apa yang engkau katakan.
Katakan hal yang penting-penting saja sebab diam adalah emas.
yang penting jangan tutup mulut yia bos, hehehe...
ReplyDeleteLebih baik nutup mulut daripada berbicara gak ada manfaatnya
Deletesepakat :)
Deletesepakat
Deleteyia bener juga yia, hehehe...
Deletesiiip
DeleteBetul, Bang.
ReplyDeleteTerkadang banyak orang lupa dan keasyikan jika berbicara, tanpa ingat bahwa ia bisa menyakiti perasaan orang lain.. Kalo uda sakit hati, banyak kejadian yang ngga diduga ya :(
Betul sekali mbak beby
DeleteBetul banget, terkadang kita tidak tahu apakah kata-kata yang kita ucapkan itu menyakiti orang lain atau tidak.
ReplyDeleteMakanya ada pepatah yang mengatakan "Diam itu emas". Karena jika memang tidak bisa menjaga ucapan, maka diam itu lebih baik.
Wah betul sekali apa yang mas dzaky katakan (o)
DeleteBener mas. Menjaga mulut kita dari perbuatan dosa memang susah banget mas. Ngomongin orang sudah jadi kebiasaan di hari hari kita. Semoga kita bisa menghindari dari semua perbuatan dosa yang tanpa kita sadari ya mas. Amin..
ReplyDeleteWaah betul sekali mas nady (o)
DeleteAda pepatah mulutmu adalah ahariamumua yah Mas Yahya,
ReplyDeleteMaka ada benarnya Jagalah mulut mu, karena ajamnya pisau
Lebih tajam lagi mulut kita. makasih atas artikel yang penuh arti ini :)
oke,, sama sama mas saud :)
DeleteSemoga di siang ini mulul dan Lidah kita
ReplyDeleteSemakin baik untuk melontarkan sebuah kata yang baik saja :)
Aamiin..!!! :) :)
DeleteYg keluar dari mata (belek) itu jelek. Yg keluar dr hidung (ingus) juga jelek. Yg keluar dr telinga, dan pantat juga jelek...
ReplyDeleteTinggal mulut nih... kl yg keluar ternyata jelek juga? Ah, kasihan.
Wah betul mas pri
DeleteBenar Kang,'Mulutmu adalah harimau mu'. Kita harus lebih berhati-hati dalam berucap
ReplyDeleteBetul sekali
DeleteKatanya luka akibat mulut lebih susah sembuh dari pada luka karena pisau
ReplyDeleteWah betul mas
Deletekunjungan rutin mas..kata pepatah mulutmu harimaumu yamas
ReplyDeletebetul banget
Deletekadang karena kesalahan perkataan yang sedikit saja bisa mengakibatkan,masalah yang besar banget yamas
ReplyDeleteWaaah bener banget mas
Deletekoment ku koq gagal2 mulu sih mas,server down katanya BT deh..nyoba 1kali lagi
ReplyDeletetidak gagal mas. memang komentar di sini belum bisa terbit secara otomatis karena saya moderasi dulu. bila saya setujui pasti komentar mas tampil deh
Deleteklo blogger yang perlu di jaga itu jarinya, so banyak blogger fanatik yg jarang ngomong
ReplyDelete:-) :-) ada2 saja \nih
Deletesaya akan selalu menjaganya mas :]
ReplyDelete(o) (o)
DeleteYa Mas.Emang Bener Tu Setiap omongan yang kita ucapkan adalah doa.jadi kita tidak boleh asal bicara dengan orang lain
ReplyDeleteBetul sekali mas
DeleteBener mas...kitanya biasanya gk tahu kalau apa yang kita bicarakan bisa membuat luka di hati, tau" dah marah aja hehe ..so kita harus bener" menjaga lisan kita pada teman" dan terutama pada orang tua kita mas..:) (h)
ReplyDeleteBetul sekali mas
Deletediam itu emas..
ReplyDeletebetul mas...
DeleteInsya Allah Mas bisa jaganya...
ReplyDelete(o) (o) (o)
Deletemulut memang penting untuk dijaga, tapi kadang susah juga ya mas.
ReplyDeleteBetul sekali mas..!!!
DeleteIya mas,ucapan lebih tajam dari pisau kalo tidak dijaga.
ReplyDeleteWaah bener bener mas
DeleteSiiip
ReplyDeleteBener banget pak uda
ReplyDeleteBenar, mas. apa yang ke luar dari bulut sangat sensitif. kalau gak bisa ngontrol dan bahkan tanpa merasa melukai, kasihan yang terluka. kita gak tahu apakah omomgan yang menurut kita biasa, tapi tidak bagi mereka. mudah-mudahan kita bisa menjaga mulut ini :)
ReplyDeleteWaah betul banget mas
Deleteseperti pepatah , mulutmu adalah harimaumu
ReplyDeletebetul sekali
DeleteSetuju sekali Mas... lebih baik diam dari pada berbicara yang tidak penting, apalagi jenjelek jelekan orang lain :)
ReplyDeleteBetul banget mas heri
Deleteyang penting kita harus berhati-hati dalam berbicara yah mas karena bisa saja perkataan kita bisa melukai orang lain.
ReplyDeleteBetul sekali mas (o)
DeleteYa betul mulut adalah harimaumu.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya suka banyak diam daripada salah berkata, begitulah menjaga lisan. Kalau perlu ya kita bicara. Karena orang yang banyak bicara biasanya mulutnya tak terjaga.
Eh ada saran tambahkan dalil juga buat memperkuat opini saudara.
Betul sekali
DeleteBersyukur itu indah
ReplyDeleteSeperti rasa lidah
Bisa merasakan renyah
Dan bibir bisa senyum ramah
Maka mulut harus dijaga dari kata salah
:)
Haha mantap mbak :)
Deletemulutmu harimaumu katanya begitu ya mas
ReplyDeletesetuju sekali dengan postingan ini
Siiiiiiiiip :)
Deleteharus dijaga itu
ReplyDeletemulut kalau tidak dijaga akan membuat perpecahan
Betul mas onqi :)
Deleteiya bener, sebaiknya pergunakan mulut dngan baik agar tidak menyakiti orag lain :)
ReplyDeleteBener sekali mbak
Deletemenyimak mak
ReplyDeleteKita punya kata pepatah "mulutmu harimaumu"; orang Arab punya kata pepatah "mulutmu pedangmu". Intinya sama: kita harus selalu menjaga mulut dari ucapan yang kurang baik.
ReplyDeleteJaga mulut memang perlu sekali,soalnya kalau kita tidak menjaganya akan sangat berbahaya,apalgi dijaman sekarang ini ,banyak manusia sensitif,tersinggung sedikit saja langsung mendidih tuh hehehe
ReplyDeleteOtak yg seharusnya di asah supaya pikirannya tajam (konsentrasi), bukannya malah mulut ya..
ReplyDeletekalau lebih tajam dari pisau bisa dibuat ngiris bawang merah :d
ReplyDeleterencananya malam ini aq ingin bikin tulisan tentang omongan....tp stlh aq baca artikel diatas...cukuplah mewakili perasaan yg ingin aq ungkapkan. aq tinggal di lingkungan yg banyak omong n merasa hebat. kadang diriku terbawa juga oleh pengaruh lingkungan. tapi mulai hari ini aq ingin lebih banyak mendengar dan lbh sedikit bicara. lbh baik biar karya2 aq saja yg bicara. ya...tinggal di lingkungan orang2 yg bnyk mulut ...aq ingin lbh bnyk diam n senyam senyum aja ketika mereka ngajak ngobrol. :-#
ReplyDeleteBagaimana dengan orang yang merasa mulutnya tajam. Maaf, dengan kata lain dia bangga memiliki mulut tajam dan pedas. Pdahal bnyk org yg sudah jijik dgn caranya bicara. Yang parahnya klo dinasehatin dia mengigit
ReplyDeletemulut mu harimau mu :-# :-#
ReplyDeletehati hati dalam berbicara
karena yang kita anggap biasa saja
belum tentu biasa di mata orang .
---
Supplier Tas Batam
barokallah..keep ourself for harm any people surround Telecharger Sahih boukhâri
ReplyDelete